Kamis, 02 Juni 2011

Kebon Jeruk Masih Zona Merah DBD

Aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Barat yang dilakukan serentak di tiap wilayah membuahkan hasil positif. Jika pada akhir Maret lalu ada tiga kelurahan yang zona merah DBD yakni Kelurahan Kebon Jeruk, Tomang dan Kemanggisan, kini yang merah hanya Kelurahan Kebon Jeruk.

Keberhasilan PSN di Jakarta Barat tak lepas dari peran serta masyarakat yang mulai menyadari pentingnya melakukan PSN di lingkungan masing-masing. Pihak Pemkot Jakarta Barat juga terus berupaya melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui kunjungan pejabat maupun aparat ke wilayah memimpin gerakan PSN.

“Dalam kesempatan itu, pejabat yang terjun ke lokasi selalu mengimbau agar camat, lurah dan RT/RW aktif memonitor pelaksanaan PSN. Mereka diminta membuat kesepakatan lokal dan bertindak tegas jika ada warganya yang tidak kooperatif,” kata Kasudin Kesehatan Jakata Barat, Hj Yenuarti S Arfian, di ruang kerjanya.

Meski demikian ia mengakui secara umum masyarakat masih banyak yang belum memahami PSN. Padahal pihaknya melalui petugas Puskesmas dan Jumantik (juru pemantau jentik) aktif di wilayah melakukan sosialisasi dan memelopori gerakan PSN. “Di perumahan-perumahan elite para jumantik dan petugas kami seringkali ditolak saat akan melakukan tugasnya memantau jentik nyamuk DBD,” ungkap Yeni didampingi Kasi PMKes (pengendalian masalah kesehatan), Irma Riani.

Untuk itu ia berharap aparat wilayah lebih aktif lagi melakukan pendekatan kepada warganya terutama yang tinggal di perumahan elite. Dia juga mengimbau jumatik tidak kendur menjalankan tugasnya di wilayah. “Jangan lengah terhadap ancaman DBD, seluruh komponen masyarakat harus terus melakukan PSN.”

Di musim pancaroba seeperti saat ini, selain mewaspadai DBD warga diminta tetap mewaspadai penyakit lainnya seperti diare dan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). Jaga pola makan 4 sehat 5 sempurna, kurangi aktifitas ke luar rumah jika tidak terlalu penting dan biasakan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat),” imbuhnya.

Yeni menyebutkan, periode Januari – Mei 2009, kasus DBD di Jakarta Barat sebanyak 1.669 kasus, 4 orang di antaranya meninggal dunia. Urutan pertama diduduki Kecamatan Kebon Jeruk 380 kasus, Palmerah 306 kasusdan Gropet 217 kasus.

0 komentar:

Posting Komentar